Web Reader Welcome

Kamis, 03 Mei 2012

Peristiwa-Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan


ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PERISTIWA-PERISTIWA POLITIK DAN EKONOMI INDONESIA
PASCA PENGAKUAN KEDAULATAN
Bab 4

          A. Pendahuluan
          Sejak bubarnya RIS pada tanggal 17-8-45, secara resmi Indonesia kembali ke NKRI dan menggunakan sistem : UUDS 1950, Sistem Kabinet Parlementer, dan Demokrasi Liberal sampai tebentuknya konstitusi lengkap. Ciri-ciri pada sistem kabinet parlementer tersebut adalah :
a)   Kabinet dapat dijatuhkan setiap waktu oleh parlemen, sebaliknya pemerintah juga dapat membubarkan parlemen
b)   Masa jabatan kabinet tidak ditentukan dengan pasti lamanya
c)    Susunan anggota dan program kabinet didasarkan atas surat terbanyak dalam parlemen
d)   Kabinet dipimpin PM yang bertanggung jawab kepada parlemen
e)   Kedudukan kepala negara tidak dapat diganggu gugat
         
          Dalam masa liberal, dilakukan pemilu pertama (tahun 1955) yang diharapkan rakyat Indonesia, menjadi penolong negara agar lebih baik, namun sebaliknya dengan terjadinya krisis ekonomi dimana-mana, maka setelah ini Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959. Sejak Dekrit Presiden, Indonesia mengalami demokrasi terpimpin.

          B. Proses Kembalinya NKRI

          1. Perjuangan Indonesia
          Hasil Perjanjian Renville memisahkan Indonesia menjadi beberapa negara bagian. Tapi perjuangan bersenjata dan diplomasi mendatangkan kedaulatan dari Belanda pada 27-12-49. Sejak saat itu, Indonesia berbentuk RIS dengan UUD RIS (federal) dengan 9 daerah otonom dan 7 negara bagian.
              9 daerah otonom adalah :
                   a. Riau                  d.Kal-bar               g. Kal Tenggara
                   b. Bangka              e.Dayak Besar        h. Kal-tim
                   c. Belitung             f. Banjar                i. Ja-teng
               7 negara bagian adalah :
                   a. Sum-tim            e. Madura
                   b. Sum-sel             f. NIT
                   c. Pasundan           g. RI
                   d. Ja-tim
         
          Namun semangat ingin kembali ke NKRI tetap ada, sehingga dalam proses kembalinya ke NKRI, terbagi menjadi 2 golongan, yaitu : golongan setuju, dan golongan  tidak setuju nya kembali ke NKRI. Peranan golongan tidak setuju semakin nampak jelas terlihat kejahatannya sejak Sultan Hamid (menteri negara) bekerja sama dengan Raymond Westerling yang membantai 40.000  orang Sulawesi dengan APRA nya.

          Negara yang mempelopori niat kembali ke NKRI adalah Pasundan, hingga pada akhir Maret 1950 golongan setuju hanya tersisa menjadi 4 negara : Kal-bar, Sum-tim, NIT, dan RI. Namun pada 21 April 1950, Presiden Sukawati dari NIT mengumukan bersedia bergabung dengan golongan setuju.
          Melihat dukungan yang sangat banyak, sehingga diadakan pertemuan yang disetujui dengan piagam, yang berisi :
-        Kesediaan bersama untuk membentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari negara RIS yang berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945
-        Penyempurnaan konstitusi RIS dengan memasukan bagian-bagian penting dari UUD RI tahun 1945

          Setelah persetujuan ini, diadakan perubahan UUD RIS menjadi UUD RI yang disahkan pada 15-8-50 dan berlaku pada 17-8-50. Sejak saat itu, Indonesia menggunakan UUD 50 dan demokrasi Liberal dengan sistem kabinet parlementer.

          2. Alasan kembali nya Indonesia menjadi NKRI
Alasan kembali nya Indonesia menjadi NKRI adalah karena :
a. Negara-negara bagian merupakan negara boneka yang dibuat Belanda
b. Perpecahan negara bertentangan dengan cita-cita proklamasi


          C. Negara Kesatuan Republik Indonesia

1.   Demokrasi yang dipakai Indonesia
                   Demokrasi yang dipakai Indonesia setelah menjadi kesatuan kembali adalah           demokrasi liberal (1950-1959), berciri-ciri :
-        Kabinet = Parlementer
-        Para menetri bertanggung jawab kepada parlemen
-        Presiden hanya sebagai kepala negara
-        Sering terjadi pergantian kabinet
-        Program tidak berjalan dengan baik
-        Terdapat partai : a. Pemerintah : Masyumi, PNI, NU, dan PKI
                                        b. Oposisi : partai yang tidak memiliki kedudukan tapi                                                             bertugas untuk mengkritik
-        Banyak pemberontakan

2.   Pemilu I
                   Sebagai negara demokrasi, Indonesia harus mengadakan Pemilu. Maka Indonesia pun mengadakan pemilu yang pertama pada tahun 1955 di tingkat Pusat dan Daerah. Pemilu I diadakan pada masa Buharuddin Harahap. Pemilu I dibagi menjadi :

                                      29 sept 55              anggota DPR
2 gelombang
                                      15 des 55               anggota konstituante (pembuat UUD)

                   Dalam pelaksanaannya, Indonesia terbagi menjadi :
1.    16 daerah pemilihan
2.    208 kabupaten
3.    2139 kecamatan
4.    43429 desa

                   Pemilu tentunya terdiri dari beberapa kabinet, yaitu :
1.    Natsir                    = (6 sept 50 – 21 mar 51) Irian Barat
2.    Sukiman                = (27 aprl 51 – 23 feb 52) persetujuan dengan AS
3.    Wilopo                  = (30 mar 52 – 2 jun 53 ) Tanjung Marowa
4.    Ali Sastroamijoyo I = (31 jul 53 – 24 jul 55) Perselisihan di TNI AD, dan pada partai                            Natsir sudah direncanakan tentang Irian Barat untuk                                      mebubarkan UNI namun gagal meminta tandatangan                                         persetujuan Presiden untuk pembubaran UNI-IND
5.    Burharudin Harahap = (12 agst 55 – 3 mar 56) Berhasil melaksanakan pemilu I
6.    Ali Sastroamijoyo II = ( 24 mar 56 – 14 mar 57) Munculnya pemberontakan PRRI di                             Sumatera
7.    Juanda                  = (9 apr 57 – 5 jul 59) memisahkan diri

          Pada pemilihan untuk konstituante berhasil membentuk dewan konstituante, setelah keberhasilan ini maka diadakan rapat konstituante untuk membentuk UUD. Namun usaha Dewan Konstituante gagal dalam membentuk UUD.
         
          Sebab kegagalan Dewan Konstituante adalah:
-        Perdebatan terus menerus menganai Ideologi negara dengan 4 partai besar
-        Setiap persidangan tidak memenuhi kuorum (2/3 dari jumlah kehadiran)


3.   Tindakan Presiden
          Karena dewan kontituante tidak dapat melaksanakan tugas nya dengan baik, maka Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden pada 5 Juli 1959 yang berisi :
          a. Pembubaran konstituante
          b. Berlakunya UUD 45 kembali
          c. pemakluman bahwa pembentukan MPR dan DPAS akan dilakukan dalam waktu          sesingkat-singkat nya.
         
          Dalam upaya agar Indonesia menjadi lebih baik, maka Presiden Soekarno mengeluarkan juga konsepsi Presiden, yang berisi :
          a. Sistem demokrasi liberal akan diganti dengan demokrasi terpimpin
          b. Akan dibentuk 'Kabinet Gotong Royong' dan menteri-menteri nya yang terdiri           atas orang-orang dari 4 partai besar (PNI, Masyumi, NU, dan PKI)
          c. Pembentukan dewan nasional yang terdiri atas golongan-golongan fungsional           dalam masyarakat. Bertugas untuk memberi nasihat pada kabinet baik diminta            ataupun tidak


4.   Pergolakan Sosial Politik
                   Diawali oleh adanya pemberontakan antar daerah melawan pemerintahan pusat yang dibagi atas beberapa peristiwa :
1.   APRA
-        latar belakang : Tentara APRA sesungguhnya ingin menjadi tentara Pasundan                           dan menolak TNI
                                      ● Saat Negara RIS dibagi menjadi beberapa bagian (termasuk                                     Pasundan yang ingin kembali ke NKRI) ada beberapa                                                kelompok yang menamai diri sebagai APRA dan mereka ingin                                      bertanggung jawab atas keamanan Pasundan atau ingin                                              menjadi tentara nasional Pasundan
                                      ● Mempertahankan NIT dan tuntutan pada RIS
-        Dipimpin oleh Sultan Hamid kedua ( ktua BFO ) dengan latar mempertahankan Pasundan
-        Terjadi pada 23 Januari – 24 Januari 50 di Bandung

2.   Andi Azis
-        Latar belakang : mempertahankan NIT
-        Penyelesaian : a. Tahap 1 = Andi Azis diminta ke Jakarta untuk diadili, namun tidak datang
                                      b. Tahap 2 = Diberi alternatif, menyerah dan bila tetap                                                               bertahan di Sulawesi maka pasukannya akan                                                           dimusnahkan
         
3.   Pemberontakan RMS
-        latar belakang : mempertahankan maluku selatan
-        dipimpin oleh : Dr. Soumakil (mantan Jaksa Agung NIT)
-        dalam pertempuran Niew Victoria, gugurlah Kolonel Slamet Riyadi

4.   PRRI dan Permesta
          a. PRRI
-        latar belakang : terbentuknya beberapa dewan
-        Benteng = Letnal Kolonel Achmad Husein di padang
-        Gajah = Kolonel Simbolon di medan
-        Garuda = Kolonel Barlian di Sumsel
-        Manguni = Kolonel Ventje Sumual di Sul-ut
-        Sebab :
-        Tidak setuju pada konsepsi presiden tentang demokrasi terpimpin
-        Menghendaki adanya otda
-        Tidak setuju dengan perimbangan anggaran antara pemerintah pusat dan daerah
-        Tindak lanjut : pemberontakan Juanda dibubarkan namun karena tidak dikabulkan maka didirikan PRRI-Permesta

          b. Permesta
-        Diawali dengan pembentukan manguni, dan diatasi dengan Operasi merdeka ( gabungan operasi sapta marga 1,2,3, dan 4 oleh Ruminto Hendra Ningrat ) dan operasi mena 1 dan 2



D.   Masa Demokrasi Terpimpin

          Berlangsung selama tahun 1959 atau pada masa keluarnya dekrit presiden, dan berpuncak pada peristiwa G 30S/PKI

                                                MPR                                                    Tertinggi Negara


MA               BPK              DPA              DPR              PRESIDEN               Tinggi Negara


                                                                             MENTERI


Penyimpangan yang terjadi :
a. GBHN
          Seharusnya MPR yang membuat, tapi MPR hanya mengesahkan sehingga kedudukan MPR dibawah Presiden
b. Banyak anggota MPR menjabat sebagai menteri
c. Presiden menjabat sebagai DPA
d. Presiden membubarkan DPR karena RAPBN nya ditolak


Seharusnya :
a. Presiden melakukan GBHN diawasi oleh DPR dan dilaporkan ke MPR
b. Jika RAPBN bulanan ditolak DPR, Presiden menggunakan RAPBN tahun lalu


Keterangan Bagan diatas :
1.    Terpusat pada kepemimpinan Presiden Soekarno
2.    Terjadi penyimpangan UUD 45 1966 mulai orde baru
-        Pembentukan MPR :
-        Setuju kembali ke UUD 45
-        Setia pada Perjuangan RI
-        Setuju pada manipol USDEK
-        UUD 45
-        Sosialisme Indonesia Komunis
-        Demokrasi terpimpin
-        Ekonomi Terpimpin
-        Kepribadian Indonesia
-        Manipol (Manifestor Politik) berdasar pada pidato presiden yang berjudul 'Penemuan Kembali Revolusi Kita'
-        Manipol dijadikan GBHN (dibuat oleh Presiden)
-        Kedudukan MPR dibawah Presiden karena MPR dijadikan sebagai menteri
-        Ketua DPAS dijabati Presiden
-        DPR hasil pemilu dibubarkan, dibanti DPR GR, sebab DPR menolak RAPBN yang diajukan Presiden
-        Dibentuk front Nasional, yang bertugas
-        Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia
-        Melaksanakan pembangunan semesta nasional
               Namun, kenyataan nyam Front Nasional untuk memperluas cita-cita PKI
-        Pengangkatan jabatan Presiden seumur hidup

3.    Penyimpangan terhadap Pancasila
-        Semua lembaga negara harus berintikan Nasakom (PNI, NU, dan PKI)
-        Peristiwa G 30S/PKI

4.    Kebudayaan Barat dilarang berkembang di Indonesia

5.    Politik Luar Negeri menjadi 2
                             NEFO                     vs                OLDEFO
                   (neg berkembang)                             (neg maju)
                Anti Nekolim = Indonesia               Nekolim = Penjajah
-        Indonesia konftontasi dengan Malaysia sebab dibentuknya federasi Malaysia
-        Indonesia keluar dari PBB karena Malaysia dipilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB
-        Terbentuk Pons Jakarta – Peking (Pyong Yang - Hanoi)

6.    Di dalam negeri
-        Politik mercusuar (terang diluar, gelap didalam) = Pengembangan monas, dan senayan




Peta Negara Republik Indonesia Serikat
dan Negara Pecahan
(Menurut Perjanjian KMB)



Keterangan :
1.    Republik Indonesia Serikat
2.    Sumatera Selatan
3.    Pasundan
4.    Jawa Tengah
5.    Jawa Timur
6.    Madura
7.    Negara Indonesia Timur
8.    Borneo Timur
9.    Borneo Tenggara
10. Banjar
11. Dayak Besar
12. Borneo Barat
13. Belitung
14. Bangka
15. Riau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar